MODEL PEMBELAJARAN
STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS ( STAD )
( TIM SISWA KELOMPOK
PRESTASI )
Model
pembelajaran yang ingin dipaparkan di sini adalah STAD yaitu singkatan dari
Student Teams-Achievement Division merupakan pengembangan pembelajaran kooperatif.
Singkatnya siswa diorganisasikan dalam bentuk kelompok kecil. Tahapan dalam
melaksanakan model pembelajaran STAD adalah sebagai berikut :
a. Penyajian
kelas
b. Belajar
kelompok
c. Tes
atau kuis
d. Skor
peningkatan individu
e. Penghargaan
kelompok
Menurut
Nurhadi (2004), STAD dianggap sebagai pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana, akan tetapi kesederhanaan itu tidak lantas menjadikan STAD kurang
sebaga model yang kurang bagus, sampai saat ini STAD masih kerap diterapkan di
kelas-kelas. Tidak hanya itu, bahkan ditemukan skripsi yang ataupun tesis yang
banyak menggunakan model pembelajaran STAD dan juga desertasi yang yang
membahas tentang STAD dengan menggunakan berbagai pengembangan dan variasi
penerapannya.
Langkah-langkah
pembelajaran STAD menurut Slavin, 1995 dalam Prilatama,2008 :
1. Penyajian
Kelas (class presentation). Guru menyajikan
materi di depan kelas secara klasikal yang difokuskan pada konsep-konsep dari
materi-materi yang akan dibahas saja. Dalam hal ini, peseta didik harus
benar-benar memberi perhatian penuhselama kegiatan presentasi berlangsung.
Kemudian siswa disuruh belajar dalam kelompok kecil untuk mengerjakan tugas
yang diberikan guru.
2. Pembentukan
Kelompok Belajar (teams). Siswa membentuk
kelompok kecil yang anggotanya heterogen (campuran menurut prestasi, jenis
kelamin, dan sebagainya). Caranya dengan merangkingkan siswa berdasarkan nilai
rapor atau nilai terakhir yang diperoleh siswa sebelum pembelajaran dilaksanakan.
Ini dimaksudkan untuk mendorong kerjasama kelompok dalam mempelajari materi dan
menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Guru membagi tugas untuk kelompok
untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.
3. Pemberian
Tes atau Kuis (quizzes). Guru
memberikan tes atau kuis kepada seluruh siswa. Kuis dilaksanakan setelah
sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan persentasi. Pada saat
menjawab kuis, siswa tidak boleh saling membantu dan bekerjasama karena setiap
peserta didik bertanggung jawab secara individu untuk memahami materinya.
Tujuan tes ini adalah untuk memotivasi siswa agar berusaha dan bertanggung
jawab secara individual. Selain itu siswa juga harus menyadari bahwa usaha dan
keberhasilan akan memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan
kelompok.
4. Pemberian
Skor peningkatan individu (Individual
improvement score). Skor kemajuan individu merupakan gagasan untuk
memberikan kesempatan peserta didik bekerja lebih giat dan memberikaa
kontribusi maksimal terhadap kinerja tim. Setiap peserta didik memilki skor
awal yang diperoleh dari rata-rata kinerja peserta didik sebelum mengerjakan
kuis. Selanjutnya peserta didik akan mengumpulkan skor untuk tim mereka berdasarkan
tingkat kenaikan skor kuis dibandingkan dengan skor awal mereka. Pengelolaan
hasil kerjasama siswa dilakukan dengan urutan : skor awal, skor tes, skor
peningkatan dan skor kelompok.
5. Penghargaan
kelompok (team recognition).
Penghargaan kelompok merupakan penghargaan terhadap kinerja atau usaha yang
dilakukan kelompok selama belajar. Penghargaan ini diberikan dengan cara memberikan hadiah bagi kelompok yang memperoleh
skor rata-rata yang mencapai kriteria tertentu dan telah disepakati bersama
sebelumnya.
Berdasarkan
uraian di atas, langkah-langkah model pembelajaran STAD yang dapat dilakukan
meliputi :
1. Peserta
didik membentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang secara
heterogen menurut prestasi, jenis kelamin, etnis dan sebagainya.
2. Guru
menyajikan pembelajaran denga terlebih dahulu memilih materi pokok yang akan
dipelajari.
3. Guru
membagi tugas kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota
kelompok yang telah paham, menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua
anggota kelompok mengerti.
4. Guru
memberikan kuis atau tes kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis, tidak
boleh saling membantu.
5. Memberi
evaluasi
6. Penutup
Kelebihan
:
·
Seluruh siswa terpacu
untuk belajar giat dan menjadi lebih siap
·
Melatih kerjasama dalam
tim dengan baik
·
Dalam kelompok akan
terjalin hubungan sosial yang bagus untuk meningkatkan kualitas masing-masing
anggotanya
·
Mengukur seberapa
peningkatan yang terjadi dalam diri seorang siswa
Kekurangan
:
·
Anggota kelompok semua
mengalami kesulitan
·
Menimbulkan pembedaan siswa
Semoga
pemaparan saya di atas bermanfaat bagi pembaca. Maju terus pendidikan
Indonesia!!!
Sumber :
Ø
Prilatama,Aris.2009.Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Model STAD untuk Meningkatkan Aktivitas kooperataif dan
Prestasi Belajar Siswa kelas X-A MAN 1 Malang.
Ø
Wijayalabs.wordprress.com/2008/04/22/model-model_pembelajaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar