Senin, 26 Maret 2012

Riana Nugraeni_292010067_RS10C


MODEL PEMBELAJARAN
 STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS ( STAD )
( TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI )
Model pembelajaran yang ingin dipaparkan di sini adalah STAD yaitu singkatan dari Student Teams-Achievement Division merupakan pengembangan pembelajaran kooperatif. Singkatnya siswa diorganisasikan dalam bentuk kelompok kecil. Tahapan dalam melaksanakan model pembelajaran STAD adalah sebagai berikut :
a.       Penyajian kelas
b.      Belajar kelompok
c.       Tes atau kuis
d.      Skor peningkatan individu
e.       Penghargaan kelompok

Menurut Nurhadi (2004), STAD dianggap sebagai pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, akan tetapi kesederhanaan itu tidak lantas menjadikan STAD kurang sebaga model yang kurang bagus, sampai saat ini STAD masih kerap diterapkan di kelas-kelas. Tidak hanya itu, bahkan ditemukan skripsi yang ataupun tesis yang banyak menggunakan model pembelajaran STAD dan juga desertasi yang yang membahas tentang STAD dengan menggunakan berbagai pengembangan dan variasi penerapannya.
Langkah-langkah pembelajaran STAD menurut Slavin, 1995 dalam Prilatama,2008 :
1.      Penyajian Kelas (class presentation). Guru menyajikan materi di depan kelas secara klasikal yang difokuskan pada konsep-konsep dari materi-materi yang akan dibahas saja. Dalam hal ini, peseta didik harus benar-benar memberi perhatian penuhselama kegiatan presentasi berlangsung. Kemudian siswa disuruh belajar dalam kelompok kecil untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru.
2.      Pembentukan Kelompok Belajar (teams). Siswa membentuk kelompok kecil yang anggotanya heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, dan sebagainya). Caranya dengan merangkingkan siswa berdasarkan nilai rapor atau nilai terakhir yang diperoleh siswa sebelum pembelajaran dilaksanakan. Ini dimaksudkan untuk mendorong kerjasama kelompok dalam mempelajari materi dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Guru membagi tugas untuk kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.
3.      Pemberian Tes atau Kuis (quizzes). Guru memberikan tes atau kuis kepada seluruh siswa. Kuis dilaksanakan setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan persentasi. Pada saat menjawab kuis, siswa tidak boleh saling membantu dan bekerjasama karena setiap peserta didik bertanggung jawab secara individu untuk memahami materinya. Tujuan tes ini adalah untuk memotivasi siswa agar berusaha dan bertanggung jawab secara individual. Selain itu siswa juga harus menyadari bahwa usaha dan keberhasilan akan memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan kelompok.
4.      Pemberian Skor peningkatan individu (Individual improvement score). Skor kemajuan individu merupakan gagasan untuk memberikan kesempatan peserta didik bekerja lebih giat dan memberikaa kontribusi maksimal terhadap kinerja tim. Setiap peserta didik memilki skor awal yang diperoleh dari rata-rata kinerja peserta didik sebelum mengerjakan kuis. Selanjutnya peserta didik akan mengumpulkan skor untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis dibandingkan dengan skor awal mereka. Pengelolaan hasil kerjasama siswa dilakukan dengan urutan : skor awal, skor tes, skor peningkatan dan skor kelompok.
5.      Penghargaan kelompok (team recognition). Penghargaan kelompok merupakan penghargaan terhadap kinerja atau usaha yang dilakukan kelompok selama belajar. Penghargaan ini diberikan dengan cara  memberikan hadiah bagi kelompok yang memperoleh skor rata-rata yang mencapai kriteria tertentu dan telah disepakati bersama sebelumnya.

Berdasarkan uraian di atas, langkah-langkah model pembelajaran STAD yang dapat dilakukan meliputi :
1.      Peserta didik membentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang secara heterogen menurut prestasi, jenis kelamin, etnis dan sebagainya.
2.      Guru menyajikan pembelajaran denga terlebih dahulu memilih materi pokok yang akan dipelajari.
3.      Guru membagi tugas kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota kelompok yang telah paham, menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota kelompok mengerti.
4.      Guru memberikan kuis atau tes kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis, tidak boleh saling membantu.
5.      Memberi evaluasi
6.      Penutup

Kelebihan :
·         Seluruh siswa terpacu untuk belajar giat dan menjadi lebih siap
·         Melatih kerjasama dalam tim dengan baik
·         Dalam kelompok akan terjalin hubungan sosial yang bagus untuk meningkatkan kualitas masing-masing anggotanya
·         Mengukur seberapa peningkatan yang terjadi dalam diri seorang siswa
Kekurangan :
·         Anggota kelompok semua mengalami kesulitan
·         Menimbulkan pembedaan siswa

Semoga pemaparan saya di atas bermanfaat bagi pembaca. Maju terus pendidikan Indonesia!!!







Sumber :
Ø  Prilatama,Aris.2009.Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model STAD untuk Meningkatkan Aktivitas kooperataif dan Prestasi Belajar Siswa kelas X-A MAN 1 Malang.
Ø  Wijayalabs.wordprress.com/2008/04/22/model-model_pembelajaran/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar