Jumat, 03 Februari 2012

Strategi Pembelajaran_JG220


Nama : Riana Nugraeni
NIM  : 292010067
Kelas : RS10C


TEORI BELAJAR MENGAJAR
 Sebelum kita membahas teori belajar mengajar sebaiknya kita lihat dulu apa itu arti strategi pembelajaran. Strategi adalah suatu cara, proses,tahapan yang cermat dalam suatu kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang menjadikan peserta didik melakukan aktivitas atau kegiatan belajar sehingga menumbuh kembangkan minat dan motivasinya serta bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari karena menghasilkan perubahan tingkah laku positif yang diperoleh dari pengalaman-pengalamannya. Jadi, strategi pembelajaran adalah suatu rencana atau pola umum dari kegiatan belajar mengajar yang ditujukan untuk membantu siswa mencapai berbagai tujuan belajarnya. Dari strategi belajar mengajar itu guru dapat membuat desain instruksional yaitu rencana kegiatan belajar mengajar yang aktual yang akan dilaksanakan dalam kelas. Komponen-komponen yang menentukan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar meliputi : tujuan, siswa, guru, materi, waktu dan fasilitas.
  1. Belajar
  1. Pengertian Belajar
    Belajar adalah suatu proses atau aktivitas, siswa dikatakan belajar kalau terdapat aktivitas pada dirinya, baik secara fisik, intelektual (pikiran/mental), maupun sosial-emosional, bahwa hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku siswa(behavioral changes), baik aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Namun tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Kalau tangan seorang anak bengkok karena patah tertabrak mobil, perubahan semacam itu tidak dapat digolongkan ke dalam perubahan dalam arti belajar. Demikian pula perubahan tingkah laku seseorang yang berada dalam keadaan mabuk, perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan, dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar. Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku siswa (behavioral changes) , baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilannya. Pengalaman yang terjadi dalam belajar ditekankan pada interaksi siswa dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik/alam maupun lingkungan sosial.
    Ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar yaitu :
  • Perubahan terjadi secara sadar
    Misalnya ia menyadari bahwa kecakapannya bertambah, pengetahuannya bertambah luas, kebiasaannya bertambah. Jadi perubahan tingkah laku yang terjadi karenea mabuk atau dalam kondisi tidak sadar , tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar, karena orang tersebut tidak menyadari adanya perubahan itu.
  • Perubahan bersifat kontinu dan fungsional
    Misal jika seorang anak belajar membaca, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat membaca menjadi bisa membaca. Perubahan ini berlangsung terus hingga ia dapat membaca dengan lancar dan sempurna. Ia dapat membaca berbagai macam bacaan yang ia temui, seperti buku pelajran, koran, majalah,buku cerita, cerpen, novel dan lain-lain. Di samping itu dengan kecakapan yang dimiliki, ia memperoleh kecakapan yang lain, yaitu mampu berpidato, membaca pembukaan UUD’45, menyalin catatan, mengertjakan soal-soal, dan sebagainya.
  • Perubahan bersifat positif dan aktif
    Perubahan yang dilakukan senantiasa untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Makin banyak usaha yang dilakukan makin banyak dan makin baik perubahan yang diperolehnya. Perubahan bersifat aktif artinyaa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya malaikan karena usaha individu sendiri.
  • Perubahan bukan bersifat sementara
    Misal kecakapan seorang anak daldam memainkan biola setelah belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan akan akan berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih .
  • Perubahan harus bertujuan atau terarah
    Misalnya seseorang yang belajar menari, sebelumnya sudah menetapakan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar menari atau tingkat kecakapan mana yang akan dicapainya. Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukakan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkannya.
  • Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
    Jika seorang anak belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
    Sebagai contoh : jika kita telah belajar naik sepeda motor maka perubahan yang paling tampak ialah dalam keterampilan naik sepeda motor itu. Akan tetapi ia telah mengalami perubahan-perubahan lainnya seperti pemahaman tentang jenis-jenis sepeda motor, pengetahuan tentang bagian-bagiannya, cita-cita ingin memiliki sepeda motor yang lebih bagus , kebiasaan membersihkan sepeda motor, dan sebagainya. Jadi aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan aspek lainnya.
  1. Jenis-jenis Belajar
  1. Belajar bagian
  2. Belajar dengan wawasan
  3. Belajar diskriminatif
  4. Belajar global/keseluruhan
  5. Belajar insidental
  6. Belajar instrumental
  7. Belajar intensional
  8. Belajar laten
  9. Belajar mental
  10. Belajar produktif
  11. Belajar verbal


c. Teori-Teori Belajar
  1. Teori Belajar Menurut J. Bruner
    Kata Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah. Di dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan “discovery learning environment”, ialah lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Hal-hal yang dipelajari siswa :
    Enactive : seperti belajar naik sepeda, yang harus didahului dengan bermacam-macam keterampilan motorik
    Iconic : mengenal jalan menuju ke puskesmas, mengingat dimana letak bukunya yang penting diletakkan.
    Symbolic : menggunakan kata-kata dan formula.
  1. Teori Belajar dari Piaget
    Perkembangan proses belajar anak menurut Piaget ;
  1. Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa.
  2. Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu
  3. Jangka waktu untuk berlaatih dari satu tahap ke tahap lain tidak selalu sama setiap anak
  4. Perkembangan mental anak dipengaruhi 4 faktor : kemasakan, pengalaman, interaksi sosial, equilibration (ketiga proses bersama-sama membangun dan memperbaiki struktur mental )
  5. Ada 3 tahap perkembangan, yaitu : a. Berpikir intuitif ± 4 tahun, b. Berpikir konkret ± 7 tahun, c. Berpikir formal ± 11 tahun
    Perlu diketahui pula bahwa dalam perkembangan intelektual terjadi proses yang sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama benda dan adaptasi yaitu suatu rangkaian perubahan yang terjadi pada tiap individu sebagai hasil interaksi dengan dunia sekitarnya.
  1. Teori Belajar dari Gagne
    Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Belajar adalah penguasaan pengetahuan, atau keterampilan yang diperoleh dari intruksi. The domains of learning artinya 5 kategori yang dipelajari oleh manusia, antara lain :
  1. Keterampilan motorik : koordinasi dari berbagai gerakan badan, misalnya melempar bola, main tenis,mngetik huruf R.M, bersepeda, dsb.
  2. Informasi verbal : menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dalam hal ini dapat dimengerti bahwa untuk mengatakan sesuatu perlu inteligensi.
  3. Kemampuan intelektual : interaksi dengan dunia luar dengan menggunakan simbol-sombol.,misal membedakan huruf m dengan n, mnyebut tanaman yang sejenis, dsb
  4. Strategi kognitif : belajar untuk mengingat dan berpikir yang dilakukan perbaikan terus menerus, tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat satu kali.
  5. Sikap : tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik. Tidak dipengaruhi oleh hubungan verbal, tetapi dengan perbuatan

    d. Prinsip-Prinsip Belajar
    Jenis-jenis prinsip-prinsip belajaar sebagai berikut :
  1. Belajar memerlukan perhatian atau pemusatan pikiran dan perasaan terhadap sesuatu objek yang dipelajari
  2. Belajar memerlukan motivasi atau penggerak/dorongan
  3. Belajar memerlukan aktivitas yang maksimal
  4. Belajar memerlukan umpan balik (feedback) atau tanggapan
  5. Belajar terjadi secara bertahap tidak sekaligus
  6. Belajar pada dasarnya terjadi secara individual

    2Mengajar
  1. Pengertian Teori Mengajar
    Teori-teori yang dimaksud dikaitkan dengan apa mengajar itu.
  1. Definisi lama : mengajar ialah penyerahan kebudayaan berupa pengalaman-pengalaman dan kecakapan kepada anak didik kita.
  2. Definisi dari DeQueliy dan Gazali : menajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Waktu yanag singkat sangat penting, guru kurang memperhatikan bahwa diantara siswa ada perbedaan individual sehingga memerlukan pelayanan yang berbeda-beda. Semua siswa dianggap sama , maka bahan pelajaran yang diberikan pun sama pula. Hal itu bertentangan dengan kenyataan.
  3. Definisi yang modern di negara-negara yang sudah maju : “Teaching is the guidance of learning . mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar.” Definisi ini menunjukkan bahwa yang aktif adalah siswa, yang mengalami proses belajar. Sedangkan guru hanya membimbing, menunjukkan jalan dengan memperhitungkan kepribadian siswa. Kesempatan untuk berbuat dan aktif berpikir lebih banyak diberikan kepada siswa, daripada teori yang lain. Hal ini terjadi di sekolah-sekolah.
  4. Klipatrik menunjukkan definisi mengajar yang tegas, dengan dasar pemikiran pada gambaran perjuangan hidup umat mausia. Definisi Klipatrik ialaha dengan menggunakan metode “problem solving” anak. Kenyataan di dalam hidup ini setiap manusia menghadapi banyak persoalan dan persoalan itu perlu dipecahkan.
    Metode mengajar “problem solving” ini digunakan di negara-negara yang telah maju. Hasilnya, pada siswa ditanamkan tingkat-tingkat berpikir sebagai berikut :
  1. Melihat adanya beberapa problem
  2. Mencari kemungkinan atau alternatif-alternatif
  3. Mempertimbangkan alternatif-alternatif
  4. Menentukan salah satu alternatif yang baik
  5. Melaksanakan alternatif yang sudah ditentukan
  1. Alvin W. Howard, memberikan definisi mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge.
  2. A. Morrison D.Mc.Intyre, mengajar adalah aktivitas personal yang unik.
  3. John R.Pancella, mengajar dapat dilukiskan sebagai membuat keputusan (decision making) dalam interaksi dan hasil dari keputusan guru adalah jawaban siswa atau sekelompok siswa, kepada siapa guru berinteraksi.
  4. Mursell, mengajar digambarkan sebagai ”mengorganisasikan belajar”, sehingga dengan mengorganisasikan itu, belajar menjadi berarti atau bermakna bagi siswa.
  5. Waini Rasyidin, mengajar ialah adanya partisipasi guru dan siswa satu sama lain. Guru merupakan koordinasi, yang melakukan aktivitas dalam interaksi sedemikian rupa, sehingga siswa belajar seperti yang kita harapkan.
  1. Prinsip-Prinsip Mengajar
    Ada dua pendapat tentang prinsip-prinsip mengajar, yang akan dikemukan di sini.
  1. Pendapat yang pertama mengemukakan bahwa prinsip-prinsip mengajar disimpulkan menjadi 10 prinsip seperti berikut ini :
  1. Perhatian : dapat membangkitkan minat dan bakat siswa
  2. Aktivitas : menimbulkan aktivitas siswa untuk berpikir dan berbuat
  3. Appersepsi : menghubungkan pelajaran dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa atau pengalamannya.
  4. Peragaan : membantu siswa untuk menunjukkan benda-benda yang nyata
  5. Repetisi : pengulangan pelajaran yang sudah dijelaskan
  6. Korelasi : guru wajib memperhatikan dan memikirkan hubungan antar setiap mata pelajaran
  7. Konsentrasi : berpusat pada satu pusat minat, sehingga memperoleh pengetahuan secara luas dan mendalam
  8. Sosialisasi : siswa perlu bergaul dengan orang lain.
  9. Individualisasi : siswa merupakan mahluk yang unik dan masing-masing mempunyai perbedaan yang khas
  10. Evaluasi : untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
  1. Mursel mengemukakan prinsip-prinsip mengajar, yang disimpulkan menjadi 6 prinsip, antara lain :
  1. Konteks
    Ciri-cirinya : dapat membuat pelajar menjadi lawan berinteraksi secara dinamis dan kuat sekali, terdiri dari pengalaman yang aktual dan konkret, pengalaman konkret dan dinamis merupakan alat untuk menyusun pengertian yang sederhana.
  1. Fokus
    Ciri-cirinya : memobilitasi tujuan, memberi bentuk dan uniformitas(keseragaman) belajar, mengorganisasikan belajar sebagai suatu proses eksplorasi dan penemuan.
  1. Sosialisasi
    Ciri-cirinya : ada fasilitas sosial, perangsang (incentives), ada kelompok demokratis.
  1. Individualisasi
    Ciri-cirinya : perbedaan-perbedaan vertikal, perbedaan-perbedaan kualitatif
  1. Squence
    Ciri-cirinya : pertumbuhan itu bersifat kontinu, pertumbuhan tergantung dari tujuan, tergantung pada munculnya makna, pertumbuhan merupakan perubahan dari penguasaan yang langsung menuju kepada kontrol yang jauh, perubahan dari yang konkret ke arah yang abstrak, suatu gerakan dari yang kasar dan global ke arah yang memperbedakan, merupakan proses transformasi.
  1. Evaluasi
    Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Kriterianya: penilaian pada hasil-hasil langsung, evaluasi dan transfer.

  • Pengalaman Belajar yang Berkaitan dengan Teori Belajar Mengajar
Menurut pengalaman yang saya peroleh dari proses pembelajaran di sd, guru saya melakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan teori belajar mandiri. Setelah guru memberikan praktik terbimbing, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk praktik mandiri. Praktik mandiri membutuhkan review dan penguatan yang diperlukan agar keterampilan tertentu menjadi bagus. Misalnya guru memberi tugas IPA kepada siswa untuk praktik mencangkok dan itu dilakukan di sekolah, mereka disuruh untuk membawa alat dan bahan sendiri. Sebelumnya siswa hanya mempelajari materi saja tanpa praktik langsung. Siswa melakukan sendiri praktik tersebut, guru hanya mengamati proses mencangkok yang dilakukan siswa. Kemudian siswa diberi tugas untuk menjelaskan langkah-langkah mencangkok dan memberikan kesimpulan. Contoh yang lain yaitu siswa mencari pemecahan masalah mengenai rumus luas bangun datar dan volume bangun ruang, siswa melukis sesuai dengan daya kreatifitasnya, siswa melakukan percobaan-percobaan serangkaian arus listrik dengan alat peraga kit, dan sebagainya. Melalui pengalaman langsung, siswa akan terdorong untuk aktif dan lebih bisa memaksimalkan penggunaan panca indera.
Praktik mandiri berbeda dengan praktik terbimbing, yaitu isyarat-isyarat yang diberikan oleh guru selama praktik terbimbing dihilangkan. Dengan menerapkan teori belajar mandiri maka akan memberikan manfaat bagi siswa yaitu :
  • siswa menjadi lebih aktif dalam belajar, lebih memahami materi daripada mengingat kembali apa yang dipelajari. Kemampuan berpikir meningkat.
  • Kebutuhan individual pebelajar berbeda-beda dalam hal penguasaan materi, strategi belajar dan kemampuan belajar. Dalam pencapaian belajar, Pebelajar bekerja dengan sumber-sumber bahan yang sesuai sampai mencapai tingkat pengugasaan tertentu
  • Motivasi belajar, belajar pebelajar lebih bertanggung jawab atas kegiatan belajarnya dan berpartisipasi lebih besar dalam proses belajar mandiri menjadikan